Minggu, 19 Oktober 2008

MATIC PENGGERAK RANTAI SUPER GAMBOT


Meskipun ada motor gambot dalam arti sesungguhnya (Piaggio MP3 full air brush realis) toh Vario ini memiliki nilai lebih.

Siapapun tak menyangka, bahwa ini adalah motor local yang dimodifikasi sehingga memberi kesan motor dengan kapasitas besar. Apa saja ubahannya?Well, bisa dibilang motor ini sudah hilang ciri khasnya. Ini merupakan image modifikator sejati,hanya menyisakan rangka dan mesin saja.

Motor ini sengaja didedikasikan untuk even ini, sapuan airbrush rapi jali menghiasi body fiber glass yang tak kalah rapinya,nyaris mengesankan motor buatan pabrik.Seperti trend modifikasi motor matik, wheelbasenya bertambah panjang.


Untuk yang satu ini,modifikator harus mengalah dan terpaksa memperpanjang pemutar roda tidak lagi bertumpu pada mesin,namun dengan mempergunakan rantai yang biasa dipakai pada motor biasa.Selain itu, untuk menunjang kaki gambotnya, satu sok dirasa kurang menopang. Maka dijejali dua sokbreker.Disc belakang tidak diletakan sebagaimana lazimnya motor biasa yaitu dipasang pada lingkar roda. Melainkan pada final drive pada matic.Keren euy..

Bagaimana dengan haluan? Well, kaki gambot dengan velg ganda menjadi andalan. As turut melebar.Panel instrumenpun tidak lagi mengandalkan standarnya melainkan sebuah LCD TV menghiasinya.Setang ditutup rapi dengan serat kaca yang memperkental nuansa matik besar.

Tentu saja modifikator kreatif macam ini, patut diacungi jempol. Tingkat kreativitas yang tinggi tanpa terbentur pakem motor standar membuat modifikasi ini tampak nyleneh,namun ingat justru ini penjembatan Indonesia lebih dikenal ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
deckmio keren



Kita tunggu bentuk kreatifitas modifikator lokal.

Viva modifikasi !!!
(www.maticholic.com)

Motor Tiga Roda Bermesin Dua Dari Peugeot




PARIS, SENIN -

Pada ajang pameran Paris Motor Show yang sudah dibuka untuk umum, mulai Sabtu (4/10) lalu, PSA Peugeot Citroen yang mengambil lokasi di bagian tengah menjadi pusat perhatian. Perusahaan mobil Prancis itu memejang empat kendaraan konsep yang peruntukkannya berbeda.

Ada mobil reli dunia Citroen C4 dengan gerak roda all-wheel-drive berteknologi hybrid, kemudian sedan mewah juga hybrid yang mereka namakan Hymotion4 dan RC. Satu lagi yang cukup mengundang perhatian, sepedamotor dengan tiga roda (dua di depan).


Perusahaan motor Italia, Piaggio sudah lebih dulu memproduksinya, kemudian diikuti oleh Gilera Fouco juga dari negeri Pizza Hut. Dan kedua-duanya mengusung mesin berkapasitas 500 cc.


Keistimewaan dari sepedamotor bikinan Peugeot yang dinamai Hymotion3 compressor yang sistemnya sama seperti dengan hybrid. Bentuknya sendiri gabungan scooter dengan mobil. Jadi ada atap yang menutupi pengendara dan penumpangnya.


Untuk tenaga penggeraknya, ada dua. Pertama, mengandalkan motor listrik 3 kW yang ditempatkan di antara dua roda. Satunya lagi, mesin bensin supercharged bertenaga 20 hp (15 kW) dengan konsumsi 2liter/100 km dan emisi CO2 hanya 47 g/km.
(www.maticholic.com)

Sekilas tentang Fotografi

Kata photography berasal dari kata photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti gambar. Jadi photography bisa diartikan menggambar/melukis dengan cahaya.

Jenis-jenis kamera
Kamera film, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang.
Format film
Sebelum kita melangkah ke jenis-jenis kamera film ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu berbagai macam format/ukuran film.
1.APS, Advanced Photography System. Format kecil dengan ukuran film 16x24mm, dikemas dalam cartridge. Meski format ini tergolong baru, namun tidak populer. Toko yang menjual film jenis ini susah dicari di Indonesia.
2.Format 135. Dikenal juga dengan film 35mm. Mempunyai ukuran 24x36mm, dikemas dalam bentuk cartridge berisi 20 atau 36 frame. Format ini adalah format yang paling populer, banyak kita temui di sekitar kita.
3.Medium format
4.Large format

Jenis Film
1.Film B/W, film negatif hitam putih.
2.Film negatif warna. Paling populer, sering kita pakai.
3.Film positif, biasa juga disebut slide. Lebih mahal dan rawan overexposure. Meski demikian warna-warna yang dihasilkan lebih bagus karena dapat menangkap rentang kontras yang lebih luas.

Jenis-jenis kamera
1.Pocket/compact. Kamera saku. Populer bagi orang awam, sederhana dan mudah dioperasikan. Menggunakan film format 35mm.
2.Rangefinder. Kamera pencari jarak. Kecil, sekilas mirip dengan kamera saku. Bedanya, kamera ini mempunyai mekanisme fokusing (karenanya disebut rangefinder). Umumnya menggunakan film format 35mm.
3.SLR, Single Lens Reflex. Kamera refleks lensa tunggal. Populer di kalangan profesional, amatir dan hobiis. Umumnya mempunyai lensa yang dapat diganti. Menggunakan film format 35mm. Disebut juga kamera sistem.
4.TLR, Twin Lens Reflex. Kamera refleks lensa ganda. Biasanya menggunakan format medium.
5.Viewfinder. Biasanya menggunakan format medium.

Kamera manual dan kamera otomatis. Kamera-kamera SLR terbaru umumnya sudah dilengkapi sistem autofokus dan autoexposure namun masih dapat dioperasikan secara manual.

Kamera digital. Menggunakan sensor digital sebagai pengganti film.
1.Consumer. Kamera saku, murah, mudah pemakaiannya. Lensa tak dapat diganti. Sebagian besar hanya punya mode full-otomatis. Just point and shoot. Beberapa, seperti Canon seri A, memiliki mode manual.
2.Prosumer. Kamera SLR-like, harga menengah. Lensa tak dapat diganti. Shooting Mode manual dan auto.
3.DSLR. Digital SLR.


Lensa, mata dari kamera, secara umum menentukan kualitas foto yang dihasilkan lensa memiliki 2 properties penting yaitu panjang fokal dan aperture maksimum.
Field of View (FOV) tiap lensa memiliki FOV yang lebarnya tergantung dari panjang fokalnya dan luas film/sensor yang digunakan.
Field of View Crop, sering disebut secara salah kaprah dengan focal length multiplier. Hampir semua kamera digital memiliki ukuran sensor yang lebih kecil daripada film 35mm, maka pada field of view kamera digital lebih kecil dari pada kamera 35mm. Misal lensa 50 mm pada Nikon D70 memiliki FOV yang sama dengan lensa 75mm pada kamera film 35mm (FOV crop factor 1.5x)
Jenis-jenis Lensa
a. berdasarkan prime-vario
1.Fixed focal/Prime, memiliki panjang fokal tetap, misal Fujinon 35mm F/3.5 memiliki panjang fokal 35 mm. Lensa prime kurang fleksibel, namun kualitasnya lebih tinggi daripada lensa zoom pada harga yang sama.
2.Zoom/Vario, memiliki panjang fokal yang dapat diubah, misal Canon EF-S 18-55mm F/3.5-5.6 memiliki panjang fokal yang dapat diubah dari 18 mm sampai 55 mm. Fleksibel karena panjang fokalnya yang dapat diatur.
b. berdasarkan panjang focal
1.Wide, lensa dengan FOV lebar, panjang fokal 35 mm atau kurang. Biasanya digunakan untuk memotret pemandangan dan gedung.
2.Normal, panjang fokal sekitar 50 mm. Lensa serbaguna, cepat dan harganya murah.
3.Tele, lensa dengan FOV sempit, panjang fokal 70mm atau lebih. Untuk memotret dari jarak jauh.
c. berdasarkan aperture maksimumnya.
1.Cepat, memiliki aperture maksimum yang lebar.
2.Lambat, memiliki aperture maksimum sempit.
d. lensa-lensa khusus
1.Lensa Makro, digunakan untuk memotret dari jarak dekat
2.Lensa Tilt and Shift, bisa dibengkokan.
Ketentuan lensa lebar/tele (berdasarkan panjang focal) di atas berlaku untuk kamera film 35mm. Lensa Nikkor 50 mm menjadi lensa normal pada kamera film 35mm, tapi menjadi lensa tele jika digunakan pada kamera digital Nikon D70. Pada Nikon D70 FOV Nikkor 50 mm setara dengan FOV lensa 75 mm pada kamera film 35mm.

Peralatan bantu lain
Tripod, diperlukan untuk pemotretan dengan kecepatan lambat. Pada kecepatan lambat, menghindari goyangan kamera jika dipegang dengan tangan (handheld). Secara umum kecepatan minimal handhel adalah 1/focal.
Membawa tripod saat hunting bisa merepotkan. Untuk keperluan hunting biasanya tripod yang dibawa adalah tripod yang ringan dan kecil.
Monopod, mirip tripod, kaki satu. Lebih mudah dibawa. Hanya dapat menghilangkan goyangan vertikal saja.
Flash/blitz/lampu kilat, untuk menerangai obyek dalam kondisi gelap.
Filter, untuk menyaring cahaya yang masuk. Ada banyak jenisnya.
UV, menyaring cahaya UV agar tidak terjadi hazy pada foto2 landscape, sering digunakan untuk melindungi lensa dari debu.
PL/CPL (Polarizer/Circular Polarizar) untuk mengurangi bayangan pada permukaan non logam. Bisa juga untuk menambah kontras langit.
Exposure, jumlah cahaya yang masuk ke kamera, tergantung dari aperture dan kecepatan.
Aperture/diafragma. Makin besar aperture makin banyak cahaya yang masuk. Aperture dinyatakan dengan angka angka antara lain sebagai berikut: f/1,4 f/2 f/3,5 f/5.6 f/8. semakin besar angkanya (f number), aperture makin kecil aperturenya.
Shutter speed/kecepatan rana. Makin cepat, makin sedikit cahaya yang masuk.
ISO, menyatakan sensitivitas sensor/film. Makin tinggi ISOnya maka jumlah cahaya yang dibutuhkan makin sedikit. Film ISO 100 memerlukan jumlah cahaya 2 kali film ISO 200.
Contoh: kombinasi diafragma f/5.6 kec. 1/500 pada ISO 100 setara dengan diafragma f/8 kec 1/500 atau f/5.6 kec. 1/1000 pada ISO 200.
Exposure meter, pengukur cahaya. Hampir tiap kamera modern memiliki pengukur cahaya internal. Selain itu juga tersedia pengukur cahaya eksternal.
Exposure metering (sering disingkat dengan metering saja), metode pengukuran cahaya
1.Average metering, mengukur cahaya rata-rata seluruh frame.
2.Center-weighted average metering, mengukur cahaya rata-rata dengan titik berat bagian tengah.
3.Matrix/Evaluative metering, Mengukur cahaya di berbagai bagian dari frame, untuk kemudian dikalkulasi dengan metode-metode otomatis tertentu.
4.Spot metering, mengukur cahaya hanya pada bagian kecil di tengah frame saja.
Exposure compensation, 18% grey. Exposure meter selalu mengukur cahaya dan menhasilkan pengukuran sehingga terang foto yang dihasilkan berkisar pada 18% grey. Jadi kalau kita membidik sebidang kain putih dan menggunakan seting exposure sebagaimana yang ditunjukan oleh meter, maka kain putih tersebut akan menjadi abu-abu dalam foto. Untuk mengatasi hal tersebut kita harus melakukan exposure compensation. Exposure kita tambah sehingga kain menjadi putih.
Under exposured, foto terlalu gelap karena kurang exposure.
Over exposured, foto terlalu terang karena kelebihan exposure
Istilah stop. Naik 1 stop, artinya exposure dinaikkan menjadi 2 kali. Naik 2 stop, artinya exposure dinaikkan menjadi 4 kali. Turun 1 stop exposure diturunkan menjadi 1/2 kali. Turun 2 stop exposure diturunkan menjadi 1/4 kali.
Kenaikan 1 stop pada aperture sebagai berikut: f/22; f/16; f/11; f/8; f/5,6; f/4; f/2,8; f/2. Beda f number tiap stop adalah 0,7 kali (1/2).
Kenaikan 1 stop pada kec. Rana sebagai berikut: 1/2000; 1/1000; 1/500; 1/250; 1/125; 1/60; 1/30; 1/15; 1/8; 1/4; 1/2; 1. Beda speed tiap stop adalah 2 kali.

DOF, Depth of Field, kedalaman medan. DOF adalah daerah tajam di sekitar fokus.
Kedalaman medan dipengaruhi oleh besar aperture, panjang fokal, dan jarak ke obyek.
1.Aperture, semakin besar aperture (f number makin kecil) maka DOF akan makin dangkal/sempit.
2.Panjang fokal (riil), semakin panjang fokal, DOF makin dangkal/sempit.
3.Jarak ke obyek, semakin dekat jarak ke obyek maka DOF makin dangkal/sempit.
Pemilihan DOF
Jika DOF sempit, FG dan BG akan blur. DOF sempit digunakan jika kita ingin mengisolasi/menonjolkan obyek dari lingkungan sekitarnya misalnya pada foto-foto portrait atau foto bunga.
Jika DOF lebar, FG dan BG tampak lebih tajam. DOF lebar digunakan jika kita menginginkan hampir seluruh bagian pada foto nampak tajam, seperti pada foto landscape atau foto jurnalistik.

Shooting mode
Mode auto, mode point and shoot, tinggal bidik dan jepret.
1.Full auto, kamera yang menentukan semua parameter.
2.Portrait, kamera menggunakan aperture terbesar untuk menyempitkan DOF.
3.Landscape, kamera menggunakan aperture terkecil.
4.Nightscene, menggunakan kecepatan lambat dan flash untuk menangkap obyek dan BG sekaligus.
5.Fast shuter speed
6.Slow shutter speed
Creative zone
1.P, program AE. Mirip dengan mode auto dengan kontrol lebih. Dengan mode ini kita bisa mengontrol exposure compensation, ISO, metering mode, Auto/manual fokus, white balance, flash on/off, dan continues shooting.
2.Tv, shutter speed priority AE. Kita menetukan speed, kamera akan menghitung aperture yang tepat.
3.Av, aperture priority AE. Kita menentukan aperture, kamera mengatur speed.
4.M, manual exposure. Kita yang menentukan aperture dan speed secara manual.

Komposisi dan Angle.
Komposisi adalah penempatan obyek dalam frame foto
Angle adalah sudut pemotretan, dari bawah, atas, atau sejajar.
Komposisi dan angle lebih menyangkut ke seni dari fotografi. Faktor selera fotografer sangat besar pengaruhnya.
(Gunawan Wibisono)

Walt Disney

Walter Elias Disney dilahirkan di Chicago pada tanggal 5
Desember 1901. Ibunya Flora Call, adalah seorang wanita Jerman.
Sedangkan ayahnya Elias Disney, adalah seorang keturunan Irlandia.
Kehidupan keluarga Disney berpindah dari satu kota ke kota lain,
karena Elias Disney, yang sebenarnya terpesona oleh dunia bisnis,
tidak mempunyai kesesuaian diri dengan dunia itu dan seringkali
mengalami kegagalan finansial.

        Pada tahun 1906, keluarga Disney pindah ke daerah Marceline,
Missouri, di tanah pertanian yang baru dibelinya. Walt Disney kecil
menyukai kehidupan di daerah barunya tersebut. Selain itu, kehidupan
di desa tersebut juga menghidupkan rasa sayangnya kepada binatang-2
yang hidup di sekitarnya, seperti bebek, tikus, dan anjing. Kelak,
ternyata hewan-2 itulah yang membuat namanya menjulang. Dari sini,
Walt Disney menarik pelajaran berharga yang dia terapkan sepanjang
hidupnya, yaitu bahwa KEBAHAGIAAN AKAN TIMBUL DALAM DIRI KITA APABILA
KITA MELAKUKAN SESUATU YANG BENAR-BENAR KITA SUKAI.

      Kehidupan Walt Disney yang bahagia itu teryata hanya bisa
dinikmati sesaat saja. Kegagalan panen yang berturut-turut membuat
Elias Disney, ayahnya harus menjual ladang pertaniannya dan membeli
sebuah perusahaan koran setempat yang kecil. Untuk menghemat biaya
pegawai, Elias Disney mempekerjakan Walt Disney dan kakaknya Ray
tanpa biaya. Setiap pagi pukul 3.30 dinihari Walt dan Ray sudah harus
bangun untuk menunggu kedatangan truk pengangkut. Sesudah itu mereka
harus menjalankan tugas harian mengantarkan koran kepada para
pelanggan di kota. Kadang-kadang orang menjumpai Walt berjalan dengan
kelelahan dan gemetar kedinginan dengan bawaan hampir seberat dua
kali berat tubuhnya. Adakalanya cuaca begitu dingin, sehingga Walt
harus berjongkok di sudut jalan sekedar untuk menghangatkan diri.
Seringkali Walt berpikir, apakah untuk hidup di dunia ini orang harus
bekerja mati-matian sebagai budak dengan upah yang hanya bisa sekedar
untuk survive ? Tidak adakah jalan lain untuk hidup ? Bila Walt
mengantarkan koran untuk para pelanggannya yang kebanyakan adalah
orang kaya di kota, maka Walt juga mulai berpikir mengapa mereka bisa
hidup mewah, sementara dirinya hidup serba kekurangan. Hal ini
akhirnya melahirkan pelajaran kedua di dalam hidupnya, yaitu bahwa
KEHIDUPAN ITU ADALAH SUATU PILIHAN. APAKAH KITA MAU HIDUP KAYA ATAU
MISKIN, TERGANTUNG ATAS KEPUTUSAN DAN TINDAKAN KITA SEPENUHNYA SAAT
INI.

      Atas dasar pemikiran itulah maka setelah beranjak dewasa Walt
bersikeras memutuskan untuk masuk ke dinas tentara, karena menurutnya
pekerjaan tentara bisa lebih memberi kekayaan dibanding sebagai
pengantar koran yang bekerja tidak dibayar. Di sela-2 dinas
ketentaraannya, Walt menggunakan waktu luangnya untuk menggambar.
Rupanya, bakat Walt dalam menggambar memang luar biasa, sehingga
dalam waktu yang singkat banyak teman-2nya di ketentaraan yang minta
dibuatkan gambar dirinya.

      Setelah perang dunia I usai, Walt keluar dari dinas tentara.
Saat itu, sangatlah sulit mencari pekerjaan. Ini merupakan masa-masa
paling suram dalam kehidupan Walt Disney. Untuk kembali ke orang
tuanya dia malu, karena waktu itu dia sering menyombongkan pada orang
tuanya bahwa pekerjaan tentara itu adalah `pekerjaan orang kaya'.
Walt tidak mempunyai uang barang sedikitpun, dan terpaksa menumpang
di belakang sebuah bengkel kecil, dengan sebuah bangku usang, satu-
satunya perabotan yang dimilikinya, untuk makan dan tidur. Lebih
parah lagi, seminggu sekali dia harus pergi mengendap-endap ke
stasiun kota di malam hari hanya sekedar untuk `mencuri' mandi.

      Walt menyadari, bahwa hal ini tidak mungkin dibiarkan terus
menerus. Dia kembali ingat impiannya di masa lalu, bahwa dia ingin
menjadi kaya, bukan gelandangan seperti sekarang. Tapi, apa yang bisa
dilakukan dengan keadaannya yang sekarang, tanpa modal, tanpa
kenalan, tanpa pekerjaan. Dalam keadaan paling parah dalam hidupnya,
Walt akhirnya bisa merumuskan prinsip hidupnya yang ketiga, yaitu
TIDAK PEDULI SEBERAPA PARAH KEADAAN KITA SAAT INI, NAMUN KEADAAN
PASTI AKAN BERUBAH LEBIH BAIK APABILA KITA MASIH MEMILIKI SATU HAL :
HARAPAN

      Harapan itu pula yang terus memacu pikiran Walt. Akhirnya
Walt menyadari, bahwa satu-satunya yang masih dimilikinya adalah
bakat menggambarnya. Tapi, bagaimana caranya agar bakat tersebut bisa
menghasilkan uang untuk dirinya ? Setelah sekian lama mencari-cari,
Walt memutuskan bahwa Hollywood adalah tempat yang cocok dengan
dirinya, dengan bakat yang dimilikinya. Untuk kesana, terpaksa Walt
menahan malu dan meminjam uang dari kakaknya Ray. Setibanya disana,
ternyata Walt hanyalah satu dari sekian ribu orang yang berharap bisa
menjadi bintang di Hollywood. Mulailah Walt masuk satu persatu ke
studio yang ada disana, dan mencoba menawarkan diri untuk bekerja apa
saja, asal ada hubungannya dengan dunia perfilman. Bukan hal yang
mudah ternyata, karena tidak ada satupun studio yang mau menerimanya,
bahkan untuk pekerjaan yang paling rendah sekalipun.

      Walt menyadari, bahwa para studio itu menolaknya karena
dirinya tidak menunjukkan satu keahlian khusus, yang membuat mereka
tertarik kepadanya. Belajar dari situ, Walt membeli beberapa kertas
kosong dan mulai menggambar. Kemudian Walt kembali lagi ke studio-2
itu lagi, kini dengan menonjolkan `bakat' yang dimilikinya. Ternyata
ada satu studio yang tertarik dengan bakat Walt yang luar biasa.
Mereka bahkan langsung memesan satu cerita "Alice in The Wonderland"
dalam bentuk film kartun bergerak, dengan harga awal US$ 1.500.
Jumlah itu justru membuat Walt kaget, karena pada awalnya Walt hanya
berharap mendapatkan upah US$ 50 sebulan, hanya sekedar untuk
bertahan hidup. Rangkaian film "Alice in The Wonderland" sukses luar
biasa di bioskop Amerika, dan bertahan sampai tiga tahun berturut-
turut. Dengan hasil dari film ini, Walt mulai bisa memperbaiki
hidupnya, membeli rumah, membuat studio sendiri dan menikah dengan
Lilian Bounds.
     
      Suatu hari, Walt teringat masa kecilnya yang bahagia di
pedesaan. Hal ini menginspirasi dirinya untuk menggambar tiga sahabat
binatangnya waktu itu, yaitu bebek, tikus, dan anjing. Dari sinilah
kemudian lahir Donald Duck, Mickey Mouse dan Pluto. Ketiga binatang
inilah yang membawa Walt Disney menuju ke kejayaannya sebagai seorang
bintang di Hollywood. Selain itu, Walt juga rajin menciptakan film-
film animasi lain yang terus mencetak uang bagi dirinya, seperti Snow
White, Cinderella, Peter Pan dan Bambi. Dari sinilah Walt kemudian
mendedikasikan diri seutuhnya untuk kebahagiaan anak-2 sedunia.

      Pada tahun 1950, Walt mempunyai impian untuk membangun taman
impian bagi anak-anak. Impian Walt ini dianggap gila oleh rekan-2nya
sesama pengusaha, namun Walt tetap dengan pendiriannya. Taman bermain
ini akhirnya bisa diwujudkan pada tahun 1955 di Anaheim, California.
Pada waktu pembukaan, Walt mengatakan dalam pidatonya "KESUKSESAN
DIMULAI KETIKA KITA MULAI MENCIPTAKAN IMPIAN JAUH KEDEPAN. DAN SAAT
KITA BERKOMITMEN UNTUK MENCAPAI IMPIAN ITU, MAKA SELANJUTNYA IMPIAN
ITU YANG AKAN MENJADI MAGNET DAN MENARIK KITA KESANA......". Walt
Disney meninggal pada tahun 1966. Namun visi dan impiannya untuk
kebahagiaan anak-anak akan terus dikenang oleh dunia sepanjang masa.

SOICHIRO HONDA

Amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata
Anda
selalu terbentur pada kendaraan bermerek Honda, baik
berupa mobil
maupun motor. Merek kendaran ini memang selalu menyesaki
padatnya
lalu lintas. Karena itu barangkali memang layak disebut
sebagai raja
jalanan.

Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri kerajaan bisnis
Honda -- Soichiro Honda -- selalu diliputi kegagalan saat
menjalani
kehidupannya sejak kecil hingga berbuah lahirnya imperium
bisnis
mendunia itu. Dia bahkan tidak pernah bisa menyandang
gelar insinyur.
Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas,
duduknya tidak
pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru.

Saat merintis bisnisnya, Soichiro Honda selalu diliputi
kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang,
dikeluarkan dari
kuliah. Namun, ia terus bermimpi dan bermimpi. Dan, impian
itu
akhirnya terjelma dengan bekal ketekunan dan kerja keras.
''Nilaiku
jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia
saya di
sekitar mesin, motor dan sepeda,'' tutur Soichiro, yang
meninggal
pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo,
akibat
mengidap lever.

Kecintaannya kepada mesin, jelas diwarisi dari ayahnya
yang
membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo,
distrik Shizuko,
Jepang Tengah. Di kawasan inilah dia lahir. Kala sering
bermain di
bengkel, ayahnya selalu memberi catut (kakak tua) untuk
mencabut
paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi
melihat
mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya. Di situ,
lelaki
kelahiran 17 November 1906 ini dapat berdiam diri
berjam-jam. Tak
seperti kawan sebayanya kala itu yang lebih banyak
menghabiskan waktu
bermain penuh suka cita. Dia memang menunjukan keunikan
sejak awal.
Seperti misalnya kegiatan nekad yang dipilihnya pada usia
8 tahun,
dengan bersepeda sejauh 10 mil. Itu dilakukan hanya karena
ingin
menyaksikan pesawat terbang.

Bersepada memang menjadi salah satu hobinya kala
kanak-kanak.
Dan buahnya, ketika 12 tahun, Soichiro Honda berhasil
menciptakan
sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Sampai saat
itu, di
benaknya belum muncul impian menjadi usahawan otomotif.
Karena dia
sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya
lemah, tidak
tampan, sehingga membuatnya selalu rendah diri.

Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke kota, untuk bekerja di
Hart
Shokai Company. Bossnya, Saka Kibara, sangat senang
melihat cara
kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin.
Setiap suara
yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari
perhatiannya. Enam tahun bekerja di situ, menambah
wawasannya tentang
permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, Saka Kibara
mengusulkan
membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini
tidak
ditampiknya.

Di Hamamatsu prestasi kerjanya kian membaik. Ia selalu
menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya
pun cepat
memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali.
Karena itu,
jam kerjanya tak jarang hingga larut malam, dan terkadang
sampai
subuh. Yang menarik, walau terus kerja lembur otak
jeniusnya tetap
kreatif.

Kejeniusannya membuahkan fenomena. Pada zaman itu,
jari-jari
mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik untuk
kepentingan meredam
goncangan. Menyadari ini, Soichiro punya gagasan untuk
menggantikan
ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luar biasa. Ruji-ruji
logamnya
laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia.

Pada usia 30 tahun, Honda menandatangani patennya yang
pertama. Setelah menciptakan ruji. Lalu Honda pun ingin
melepaskan
diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Mulai
saat itu dia
berpikir, spesialis apa yang dipilih ? Otaknya tertuju
kepada
pembuatan ring piston, yang dihasilkan oleh bengkelnya
sendiri pada
1938. Lalu, ditawarkannya karya itu ke sejumlah pabrikan
otomotif.
Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap
tidak
memenuhi standar. Ring Piston buatannya tidak lentur, dan
tidak laku
dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan
itu dan
menyesalkan dirinya keluar dari bengkel milik Saka Kibara.
Akibat
kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan
kemudian,
kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin
bengkelnya. Tapi,
soal ring pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi
mencari
jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya
tentang mesin.

Siang hari, setelah pulang kuliah, dia langsung ke bengkel
mempraktekkan pengetahuan yang baru diperoleh. Tetapi,
setelah dua
tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena
jarang
mengikuti kuliah. ''Saya merasa sekarat, karena ketika
lapar tidak
diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele
tentang
hukum makanan dan pengaruhnya,'' ujar Honda, yang diusia
mudanya
gandrung balap mobil. Kepada rektornya, ia jelaskan
kuliahnya bukan
mencari ijazah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini
justru dianggap
penghinaan. Tapi dikeluarkan dari perguruan tinggi bukan
akhir
segalanya. Berkat kerja kerasnya, desain ring pinston-nya
diterima
pihak Toyota yang langsung memberikan kontrak. Ini membawa
Honda
berniat mendirikan pabrik. Impiannya untuk mendirikan
pabrik mesinpun
serasa kian dekat di pelupuk mata.

Tetapi malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap
perang, tidak memberikan dana kepada masyarakat. Bukan
Honda kalau
menghadapi kegagalan lalu menyerah pasrah. Dia lalu nekad
mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan
pabrik.
Namun lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus,
pabriknya
terbakar, bahkan hingga dua kali kejadian itu menimpanya.

Honda tidak pernah patah semangat. Dia bergegas
mengumpulkan
karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng
bensol yang
dibuang oleh kapal Amerika Serikat, untuk digunakan
sebagai bahan
mendirikan pabrik. Penderitaan sepertinya belum akan
selesai. Tanpa
diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya,
sehingga
diputuskan menjual pabrik ring pinstonnya ke Toyota.
Setelah itu,
Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.

Akhirnya, tahun 1947, setelah perang, Jepang kekurangan
bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak poranda.
Sampai-sampai
Honda tidak dapat menjual mobilnya akibat krisis moneter
itu. Padahal
dia ingin menjual mobil itu untuk membeli makanan bagi
keluarganya.

Dalam keadaan terdesak, ia lalu kembali bermain-main
dengan
sepeda pancalnya. Karena memang nafasnya selalu berbau
rekayasa
mesin, dia pun memasang motor kecil pada sepeda itu. Siapa
sangka,
sepeda motor-- cikal bakal lahirnya mobil Honda -- itu
diminati oleh
para tetangga. Jadilah dia memproduksi sepeda bermotor
itu. Para
tetangga dan kerabatnya berbondong-bondong memesan,
sehingga Honda
kehabisan stok. Lalu Honda kembali mendirikan pabrik
motor. Sejak
itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor
Honda berikut
mobilnya, menjadi raja jalanan dunia, termasuk Indonesia.

Semasa hidup Honda selalu menyatakan, jangan dulu melihat
keberhasilanya dalam menggeluti industri otomotif. Tapi
lihatlah
kegagalan-kegagalan yang dialaminya. ''ORANG MELIHAT
KESUKSESAN SAYA
HANYA SATU PERSEN. TAPI, MEREKA TIDAK MELIHAT 99 PERSEN
KEGAGALAN
SAYA,'' tuturnya. Ia memberikan petuah, ''KETIKA ANDA
MENGALAMI
KEGAGALAN, MAKA SEGERALAH MULAI KEMBALI BERMIMPI. DAN
MIMPIKANLAH
MIMPI BARU.'' Jelas kisah Honda ini merupakan contoh,
bahwa sukses
itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak
pintar di
sekolah, dan hanya berasal dari keluarga miskin.

Never get bored with your life

Bosan Hidup

Seorang pria mendatangi Sang Master, "Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah
jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang
saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati."

Sang Master tersenyum, "Oh, kamu sakit."   "Tidak Master, saya tidak sakit.
Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan.
Itu sebabnya saya ingin mati."

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Master meneruskan, "Kamu
sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, 'Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi
terhadap kehidupan."

Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian,
tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma
kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus,
tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak
ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit.
Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan
membuat kita sakit.

Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga,
bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak
selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup
ini?

Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu
keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.

"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia
mengikuti petunjukku." demikian sang Master.

"Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin
hidup." pria itu menolak tawaran sang guru.

"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?"
"Ya, memang saya sudah bosan hidup."

"Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini.  Setengah botol
diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan
malam kau akan mati dengan tenang."

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini
selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini
aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah
betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati. Pulang kerumah, ia
langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh

Master edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia
rasakan sebelumnya.

Begitu rileks, begitu santai! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia
akan terbebaskan dari segala macam masalah. Malam itu, ia memutuskan untuk
makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak
pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam
terakhir, ia  ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda
gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya
dan membisiki di kupingnya, "Sayang, aku mencintaimu." Karena malam itu
adalah malam terakhir, ia ingin  meninggalkan kenangan manis! Esoknya
bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin
pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi.
Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur.
Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu
untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi
terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh
sekali Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku, sayang."

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang.
Stafnya pun bingung, "Hari ini, Boss kita kok aneh ya?" Dan sikap mereka
pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah
siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih
toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda.
Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya. Pulang kerumah jam 5

sore,  ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan.

Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, "Sayang,
sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu."
Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, "Pi, maafkan kami semua. Selama ini,
Papi selalu stres karena perilaku kami."

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi
sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana
dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya? Ia mendatangi
sang Guru lagi.

Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang
telah terjadi, "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh,
Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa
maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik
kehidupan.  Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut,
selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan
jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan.
Itulah kunci  kebahagiaan.  Itulah jalan menuju ketenangan."

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke
rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih
mengalir  terus.   Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah
sebabnya, ia selalu

bahagia,  selalu tenang, selalu HIDUP!

Hidup bukanlah merupakan suatu beban yang harus dipikul, tapi merupakan
suatu anugrah untuk dinikmati